cerahan kepada bapak kita yang lagi asik di kursi elit nya

PULAU BANYAK

KAMPUNGKU

Kampungku Kenapa Kamu Sekarang Sedih , Diam , Menangis??
Kampungku Kemana Mereka Parah Penghuni Punggungmu
Mengapa Mereka Tegah Mempelantarkanmu
Kampungku Kemana Mereka Anakmu Yang Telah Kamu Asuh Kamu Besarkan
Mengapa Mereka Diam Dalam Kesedihanmu,
Kampungka Kemana Mereka Anak Didikmu,
Mengapa Mereka Berlari Dari Kesakitanmu,
Kampungku Kemana Putra-Putrimu Yang Disana
Mengapa Mereka Bersembunyi Dibawah Kursih EMAS Mereka,
Wahai Putra-Putriku Alihkan Tatapan Kalian
Bantu Aku,, AKU Sekarng Kesakitan
Tolong Singkirkan Benalu Diujung Jariku Ini,,
Wahai Anakku Yang Durhaka
Kenapa kamu Pagar Benalu Yang TumbuhDi Punggungku Ini
Sadarlah Engkau Wahai Anakku
Wahai Ibuku Pertiwi Singkirkan Benalu Ini,
Aku Masi Tunduk dan Patuh Kepedamu
Walau Kau Telah Memperlantarkanku,,,,,,

Created By:
Ervanda Saputra
Mahasiswa

Tanggapan

  1. Aceh Singkil Andalkan Pulau Banyak dan Rawa Singkil
    Oleh: suhardi jani padang

    “ Kabupaten Aceh Singkil berpotensi besar untuk dikembangkan sebagai daerah tujuan wisata berkelas dunia. Lembah dialiri sungai bening, pegunungan dan bukit menghijau dengan air terjun, gugusan pulau-pulau dan terumbu karang dengan aneka biota laut. Hutan rawa yang menyimpan aneka flora dan fauna langka.

    “Semua yang dimiliki itu akan menjadikan kabupaten ini sebagai daerah tujuan wisata yang lengkap,” kata Bupati Aceh Singkil, H. Makmursyah Putra, SH, MM kepada Analisa yang menanyakan potensi pariwisata kabupaten itu, baru-baru ini.

    Namun, kekayaan budaya yang unik dengan alam indah ini ibarat permata yang agak memudar perlu diasah agar mengkilap, sehingga mengagumkan setiap orang yang melihatnya. Polesan dari pemerintah daerah sangat diharapkan agar layak dijual kepada wisatawan lokal maupun mancanegara.

    Seperti Pulau Banyak, salah satu daerah tujuan wisata di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) yang sudah dikenal dunia dengan 99 pulau besar dan kecil. Pantai pasir putih dan nyiur melambai menghiasi gugusan pulau-pulau ini, tak kalah menarik dengan pantai-pantai yang ada di Bali. Senja dengan matahari terbenam sangat indah dipandang.

    Ombak di Pulau Banyak sangat cocok bagi olahraga surfing. Nazri, warga Singkil yang lama bermukim di Pulau Banyak mengatakan, tempat surfing terutama di kawasan Pulau Bengkaru, Ujung Lolok, dan Amandangan.

    Enam Meter Lebih

    Kawasan ini sering dikunjungi oleh peselancar mancanegara. Ketinggian ombak mencapai enam meter lebih, terutama di kawasan Ujung Lolok. Pascagempa akhir Maret 2005 lalu, ombak di kawasan ini semakin tinggi. Musim ombak untuk berselancar di Kepulauan Banyak relatif panjang sehingga hampir setiap waktu dapat dikunjungi oleh peselancar, katanya.

    Pulau Banyak juga merupakan surga bagi pencinta diving dengan aneka ragam terumbu karang. Yakni, di kawasan Pulau Pulambak Besar dan Pulambak Kecil, Pulau Tabala, Tailana, Rago-ragoo dan Sikandang.

    Sementara untuk traking di Pulau Tuangku yang memiliki flora dan fauna yang khas. Traking perlu dikembangkan di Pulau Bengkaru, Di pulau ini masih ditemukan penyu hijau yang dilindungi. Setiap malam puluhan ekor penyu hijau bertelur di kawasan pantai Pulau Bengkaru.

    Kawasan Pulau Banyak juga cocok dikembangkan agro wisata bidang perikanan seperti budi daya ikan kerapu, lobster, rumput laut dan kerang mutiara. Prof Dr. Syamsul Rizal, pakar kelautan dari Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh yang pernah berkunjung ke Pulau Banyak menyebutkan, kawasan Pulau Banyak sangat berpotensi untuk budi daya rumput laut, ikan kerapu dan kerang mutiara. Pembudidayaan jenis ini dapat dijadikan sebagai obyek wisata bidang agrowisata perikanan.

    Menurut data Dinas Pariwisata Aceh Singkil, pariwisata daerah ini mengalami masa kejayaannya pada saat masih bergabung dengan Kabupaten Aceh Selatan. Tanpa menyebut tingkat kunjungan wisatawan, tetapi sangat jauh menurun setelah daerah ini berdiri sebagai kabupaten definitif.

    Faktor utama menurunnya popularitas Pulau Banyak, menurut Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Aceh Singkil, Aidil Zulfadla, S.Pd, terkait dengan kebijakan pemerintah beberapa waktu lalu dengan keberadaan wilayah Aceh yang tidak kondusif.

    Tetapi dalam kondisi itu bukan berarti kunjungan turis mancanegara kosong sama sekali ke Pulau Banyak. Ratusan turis mendatangi pulau Bengkaru dan pulau-pulau lainnya melalui Sibolga dan Nias.
    Pascapenandatanganan MoU Helsinki dan dengan kondusifnya kembali NAD , tingkat kunjungan turis terus meningkat. Puluhan turis setiap bulannya mengunjungi Pulau Banyak, belum lagi turis yang datang melalui Sibolga dan Nias yang tidak terpantau jumlahnya, kata Aidil Zulfadla.

    Perlu Pembenahan

    Namun jumlah kunjungan turis ini terasa masih kecil dibandingkan dengan potensi besar wisata Pulau Banyak, sehingga perlu segera dilakukan pembenahan melalui kerjasama dengan berbagai pihak. Terutama dengan investor yang berminat dalam pengembangan wisata bahari dan ekowisata yang menjadi andalan utama pariwisata Aceh Singkil.

    Kerjasama telah berjalan dengan Yayasan Pulau Banyak dalam bidang pelestarian dan penangkaran penyu hijau di Pulau Bengkaru dan pembangunan kawasan wisata. Penyuluhan masyarakat tentang ekowisata, pemberdayaan masyarakat dan promosi mendatangkan turis mancanegara ke Aceh Singkil.

    Kemudian kerjasama dengan ecotourism investor dalam pengembangan Pulau Banyak sebagai daerah tujuan wisata internasional. “Pihak pemda sendiri akan berupaya mencari dan melakukan kerjasama dengan berbagai investor sehingga wisata Pulau Banyak dan kawasan wisata lainnya di Aceh Singkil semakin maju,” ujarnya.

    Berbagai souvenir akan dijual masyarakat di kawasan wisata Aceh Singkil dengan kerjasama lintas intansi terkait, terutama Dinas Perindustrian untuk melatih masyarakat tentang pembuatan souvenir. Dinas PU membangun infrastruktur, Bapedalda bidang penghijauan dan instansi terkait lainnya. Pelaksanaan program terkait dengan kesejahteraan masyarakat yang akan diberdayakan dan dilatih sebagai daerah tujuan wisata.

    Pada tahun ini segera dibangun posko petugas pemantau dan retribusi wisatawan dari kapal turis yang masuk ke Pulau Banyak di kawasan Ujung Lolok. Pembangunan pos tersebut untuk mengitup retribusi guna meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) yang selama ini kurang terpantau dari kunjungan turis mancanegara yang masuk melalui Sibolga dan Nias. Ratusan juta diperkirakan akan dapat diraup dari wisatawan mancanegara apabila pos penjaga di Ujung Lolok dioperasikan dengan qanun (peraturan daerah-perda) yang dibuat untuk itu.

    Penertiban juga dilakukan dengan mengarahkan wisatawan harus masuk melalui Aceh Singkil. Dan secara bertahap pula melengkapi kebutuhan turis di kawasan Pulau Banyak. Diupayakan promosi menuju wisata Aceh Singkil melalui jalan darat dan Bandara Syekh Hamzah Fansyuri.

    Pihak Dinas Pariwisata Aceh Singkil telah membangun fasilitas wisata di Pulau Palambak berupa home stay 10 unit, restauran, musala, dermaga masing-masing satu unit dan rumah dinas penjaga dua unit. Di Pulau Tailana telah dibangun home stay empat unit dan satu restauran.

    Dihuni Satwa Langka

    Kawasan wisata lainnya yang layak dijual adalah Suaka Margasatwa Rawa Singkil. Luas Rawa Singkil sekitar 102.500 hektar yang dihuni oleh spesies satwa langka di dunia dan berbagai flora dan fauna. Populasi Orangutan Sumatera (Pongo Obilii) yang terdapat dalam kawasan Rawa Singkil termasuk yang tertinggi dengan jumlah populasi mencapai 1.500 ekor (tahun 2003).

    Kawasan Rawa Singkil juga merupakan salah satu tempat perlindungan terakhir untuk beberapa jenis burung langka, seperti bangau storm, elang ikan kepala abu, great reed warbler, itik bertopeng dan mentok rimba. Diperkirakan 80 persen populasi mentok rimba di dunia menggunakan Rawa Singkil sebagai tempat berkembang biak.

    Selain sebagai habitat jenis burung-burung langka, Rawa Singkil merupakan satu-satunya suaka terakhir di dunia bagi beberapa jenis satwa yang terancam punah, termasuk otter civet, buaya muara, kelabang raksasa dan kura-kura pesing yang beratnya bisa mencapai 70 kg. Selain itu, harimau (Panthera Tigris), orangutan (Pongo Pygmeus) dan ular sawah (Python Reticularis) yang makin meningkat kepunahannya juga terdapat pada bagian-bagian rawa yang terpencil.

    Di kawasan ini juga ada sebuah danau yang dikenal masyarakat setempat dengan Danau Bubu, sebagai tempat masyarakat untuk menangkap ikan lele untuk dijadikan lele asap sebagai sumber penghasilan masyarakat sekitarnya. Danau ini belum dikelola oleh Pemda.

    Carbon trade salah satu isu sentral dunia saat ini akan dapat menghasilkan dolar dari kawasan Rawa Singkil, selain dijadikan tujuan ecowisata. Yayasan Ekosistem Lestari (YEL) sudah pernah melakukan penjajakan tentang wisata Rawa Singkil dengan melaksanakan seminar dan loka karya bersama pengusaha travel tingkat dunia, beberapa waktu lalu.

    Namun, kata Bupati Makmursyah Putra, hasil loka karya dan seminar ini belum membuahkan hasil yang akan dapat diperoleh masyarakat, khususnya masyarakat Kecamatan Kuala Baru lokasi Rawa Singkil.

    Segera Dibuka

    Danau Terep di Kampung Ranto Gedang dan Danau Bubu menurut Kadis Pariwisata akan segera dibuka sehingga mudah dikunjungi wisatawan. Danau Terep luasnya sekitar 200 hektar pada tahun 2010 akan dibuka dan dibenahi dengan akumulasi anggaran APBK dan Dana Otsus.

    Untuk setting plan Pariwisata Aceh Singkil melalui Dana Otsus 2009 dialokasikan sekitar Rp700 juta, sehingga pengembangan pariwisata akan lebih terarah dan terpadu bersama instansi terkait.
    Makmur menegaskan, pengembangan pariwisata dilakukan untuk kesejahteraan masyarakat dengan tetap mempertahankan kelestarian lingkungan. Dengan kata lain pembangunan dijalankan namun tidak merusak lingkungan. “Rakyat sejahtera, alam tetap lestari,” tegas bupati.

    Obyek wisata lainnya, yaitu Pantai Cemara Indah Gosong Telaga di Kecamatan Singkil Utara seluas 200 hektar, telah dilakukan penataan oleh Dinas Pariwisata Aceh Singkil dan telah mampu menarik ribuan pengunjung setiap tahun. Puluhan juta pemasukan bagi pendapatan asli daerah( PAD) setiap tahun dari obyek wisata ini. ”Obyek wisata pantai ini masih berprospek untuk dikembangkan,” kata Aidil Zulfadla .

    Kawasan ini masih dapat dikembangkan dengan menambah paket kunjungan ke gugusan pulau di kawasan Pantai Gosong, dengan membangun dermaga tambat danmenyediakan speed boat menuju gugusan Pulau Panjang, Birahan dan Kuala Mangkir.

    Begitu juga dengan Danau Pantai Cemara Indah di lokasi sama yang luasnya mencapai 3 hektar akan meningkat kunjungan wisatawan apabila dikembangkan. Menurut Aidil, obyek wisata ini akan dilengkapi dengan sarana sepeda air, restoran terapung, jembatan lingkar dan pondok pancing.

    Pembenahan obyek wisata Aceh Singkil akan terus dilakukan secara bertahap sehingga harapan memperoleh dolar bagi peningkatan pendapatan daerah dan peningkatan ekonomi masyarakat dapat terwujud.

    Termasuk objek wisata Danau Paris di Kecamatan Danau Paris. Danau Bungara di Kecamatan Kota Baharu. Danau Tanah Bara dan Danau Cingkam di Kecamatan Gunung Meriah. Obyek wisata Lae Gecih dengan air terjun tujuh tingkat di Kuta Tinggi Kecamatan Simpang Kanan, obyek wisata Lae Petal, Kecamatan Suro dengan air terjunnya. Walaupun ramai dikunjungi pelancong, namun belum memberikan kontribusi bagi PAD, sehingga akan terus dilakukan pembenahan.

    Obyek wisata Danau Anak Laut di Singkil Utara dan Pantai Pulo Sarok Singkil, meskipun telah menjadi obyek wisata lokal yang ramai dikunjungi tapi belum menambah pemasukan bagi daerah. Di Danau Anak Laut akan dirampungkan pembangunan pelabuhan pendaratan ikan, cold storage, unit pengolahan ikan dan berbagai sarana penunjang perikanan lainnya, juga akan dijadikan lokasi wisata.

    Penataan dilakukan bersama instansi terkait berupa pembangunan jalan, reboisasi, pengadaan sky jet, sepeda air, restoran dan lainnya. Dengan kerjasama lintas instansi ini selain dana yang dialokasikan efektif, juga kelestarian alam tertata dan terjaga, kata Aidil Zulfadla

    • pa benar tu dari mana dapat imformasi nya

  2. Pulau Banyak Aceh Singkil

    Banyak Islands

    Aceh Singkil sebagai salah satu Kabupaten Daerah Tujuan Wisata di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam mempunyai potensi yang cukup besar bagi pengembangan sektor pariwisata karena memiliki keindahan, kekayaan alam dan kehidupan sosial budaya serta peninggalan – peninggalan sejarah yang semuanya dapat dijadikan objek wisata. Alam Aceh Singkil yang begitu menakjubkan dan mempesona belum dapat di manfaatkan secara maksimal, banyak sekali potensi wisata yang selama ini terpendam, diantaranya adalah wisata bahari yang saat ini sudah mulai dikembangkan.

    Satu- satunya yang dapat dikembangkan sebagai lokasi Wisata Bahari adalah Pulau Banyak. Sebagai daerah kepulauan, Pulau Banyak selain memiliki laut yang cukup luas juga pantai yang sangat panjang dan indah, pantai Pulau Banyak tidak kalah dengan Bali. Pasir putihnya lebih lembut dari Legian Bali, lambaian daun- daun kelapa yang rindang semakin memperindah suasana tamasya dengan pemandangan alam pantai tropis. Indahnya panorama Sunset juga menjadi tontonan tersendiri yang mengasyikkan.

    Keadaan umum Pulau Banyak

    Banyak Islands

    Kecamatan Pulau Banyak merupakan satu- satunya Kecamatan Kepulauan di Kabupaten Aceh Singkil, luas wilayah secara keseluruhan adalah 27,196 Ha. Pulau Banyak yang terdiri dari gugusan pulau- pulau berbatasan langsung dengan Samudra Hindia, tepatnya di ujung sebelah barat Pulau Sumatera.

    Aksesibilitas

    Pulau Banyak hanya dapat dicapai melalui perjalanan laut dengan sarana angkutan berupa boat (Kapal Motor). Pulau Banyak dapat dicapai dari :

    *

    Singkil (3 – 4 jam)
    *

    Sibolga (9 – 12 jam)
    *

    Nias (6 – 8 jam)
    *

    Teluk Jamin (6 – 8 jam)

    Akses paling mudah menuju Pulau Banyak adalah dari Kota Singkil ibukota Aceh Singkil. Transportasi menuju Pulau Banyak dilayari oleh boat reguler setiap hari Senin, Kamis dan Jum’at. Selain itu calon penumpang juga dapat menyewa/rental kapal atau speed boat.

    ……………………………………………
    Surfing

    Terdapat 12 titik ombak untuk selancar yang cukup panjang dan mencapai ketinggian 6 meter yang tersebar di pulau Bangkaru, ujung Silingar dan bagian selatan Pulau Tuangku. Titik selancar yang paling banyak dikunjungi oleh peselancar adalah pantai Amandangan dan pantai Pelanggaran di pulau Bangkaru.

    Berselancar yuk..

    Ombak Pulau Banyak yang menggoda peselancar pertama sekali ditemukan oleh Marcus Keeshan pada tahun 2001. Yang kemudian dia mempublikasikan kehebatan ombak Bangkaru sebagai tempat surfing terbaik di dunia. Menurutnya ombak di kawasan ini sangat ideal bagi peselancar kelas dunia karena tingginya mencapai 6 meter. Begitu pula lokasinya. Airnya dingin, ikan hiu jarang terdapat, tempat berselancar berada satu sampai dua meter diatas karang dan musim selancar relatif panjang.
    Scuba Diving

    Menikmati keindahan keanekaragaman hayati terumbu karang dilakukan dengan dua cara. Pertama, pada bagian perairan dangkal dengan menggunakan perahu yang lantainya atau bagian dinding bawah perahu itu terdiri atas gelas kaca tembus pandang. Dengan demikian penumpang perahu dapat melihat apa- apa yang ada dibawah perahu.

    Menyelam

    Kedua, dengan menggunakan perlengkapan menyelam khususnya untuk tempat- tempat yang dalam yang tidak mungkin dapat dilihat dengan perahu yang lantainya tembus pandang yaitu peralatan Scuba Diving.

    Laut Pulau Banyak menyajikan pemandangan alam. Keunikan laut berupa terumbu karang dengan flora dan fauna laut yang khas yaitu tumbuhan laut dan ikan- ikan karang yang beraneka ragam warna dan berbagai ukuran. Beberapa areal pariwisata di daerah ini adalah Pantai Pulau Tailana, Rago- rago, Matahari, Pabisi dan Sikandang. Kebanyakan di daerah ini merupakan tempat yang indah dengan pantai yang berkarang dan airnya yang jernih, sehingga karang- karang yang berada pada kedalaman lebih dari 3 meter terlihat jelas dari atas perahu.
    Satwa Langka

    Perjalanan para wisatawan ke Pulau Banyak belum sempurna jika belum menuju Pulau Bangkaru. Perjalanan yang menarik adalah ketika melihat Penyu bertelur setiap malam. Ataupun melihat bayi- bayi penyu merangkak ke laut pada saat matahari terbit. Pantai Amandangan dan Pelanggaran di Pulau Bangkaru merupakan kawasan wisata yang menarik khususnya untuk wisatawan yang berminat melakukan penyelidikan terhadap Penyu yang setiap malamnya memenuhi pasir putih pantai Amandangan.green turtle

    Beberapa jenis penyu:

    * Penyu Hijau
    * Penyu Belimbing
    * Penyu Sisik

    Wisata Penjelajahan (Adventure)

    Penjelajahan dapat dilakukan di pulau Tuangku. Penjelajahan ini berupa Treking yaitu berjalan kaki menyelusuri hamparan hutan sambil menikmati keindahannya. Perjalanan dapat dimulai dari Kampong Haloban dan disepanjang perjalanan wisatawan dapat melihat Kancil, Beo Nias, Tupai, Babi Hutan dan Kupu- kupu beraneka warna. Juga terdapat Goa Kelelawar dan Goa Sarang Burung Walet. Hutan Pulau Tuangku sangat menarik dan masih tergolong utuh. Buaya Muara (Crocodylus Porosus) terkadang muncul di perairan sungai di pedalaman hutan Pulau Tuangku, ukurannya yang sangat besar jarang dijumpai di tempat lain.

    sumber http//:www.ervandasaputra.wordpress.com

  3. bagus

  4. Mau nyak masuin lagi katagori yg lebih bagus,

    • Okey bagus,
      Akan dilaksanakan
      Tpi kalau ada tanggapan anda tlong comen dan kmi butuh bantuan dari anda anda.


Tinggalkan komentar